Mana milik kita?

Mana Milik Kita; sebuah lagu yang asalnya dibawakan oleh kumpulan Nadamurni dan kini didendangkan semula oleh kumpulan Rabbani, adalah sebuah lagu yang cukup menginsafkan sesiapa sahaja yang mendengarnya.

Mana milik kita?
Mata kita, tangan kita, kaki kita, suara kita, anak-anak kita, ibu bapa kita, kereta kita, rumah kita, tanah kita, pangkat kita, paras rupa kita, syarikat kita, tanaman kita, ternakan kita, kesihatan kita…

Bila ditarik salah satu nikmat yang diberikan kepada kita ini, barukan terasa betapa diri ini kerdil dan lemah di sisinya. Barukan terasa betapa selama ini kita kufur kepada nikmat yang diberikan-Nya. Barukan terasa betapa selama ini kita lupa kepada Yang Maha Mencipta. Yang menjadikan kita dan alam semesta. Di setiap penjuru langit dan bumi, Dialah yang menciptakan segala-gala…

Bersyukurlah kepada Allah dengan sebenar-benar syukur demi mengharapkan keredhaan-Nya, dalam apa jua yang kita lakukan. Apa yang kita buat, apa yang kita sebut… itu semuanya menggunakan milik Allah. Malulah kita kepada Allah.

Mana milik kita? Tidak ada milik kita. Semua yang ada, Allah yang punya.

Jangan mengungkit, lupakan saja.
Bersyukurlah kepada Allah, bukan bersyukur kepada manusia…

Wallahu’alam…


Mana Milik Kita

Tidak ada milik kita
Semua yang ada
Allah yang punya

Tidak ada kita punya
Kita hanya mengusahakan saja
Apa yang kita dapat
Allah sudah sediakannya

Kita Allah punya
Dunia ini ciptaan-Nya

Miliklah apa saja
Tidak terlepas dari ciptaan-Nya

Mana kita punya
Tidak ada kepunyaan kita

Kita hanya mengusahakan
Apa yang telah ada

Mengapa kita sombong
Memiliki Allah punya

Mengapa tidak malu
Kepada Allah yang empunya

Patut bersyukur kepada Allah
Yang memberi segalanya

Malulah kepada Allah
Kerana milik Ia punya

Janganlah berbangga
Apa yang ada pada kita
Kalau Allah tidak beri
Kita tidak punya apa-apa

Janganlah mengungkit
Mengungkit jasa kita
Jasa kita di sisi-Nya
Yang sebenarnya Allah punya

Marilah kita bersyukur
Bukan berbangga

Bersyukur kepada Allah
Bukan mengungkit jasa

Gunakanlah nikmat Allah itu
Untuk khidmat kepada-Nya
Selepas itu lupakan saja
Agar tidak mengungkit-ungkitnya



Comments

Popular posts from this blog

Takdir Allah!

S.U.A.M.I